
18 Jun 7 Kendala Saat Pembersihan Pesawat
7 Kendala Saat Pembersihan Pesawat – Salah satu hal atau cara menjaga kepuasan pelanggan dalam dunia penerbangan yaitu dengan menjaga kebersihan pesawat. Dalam kegiatan pembersihan pesawat banyak hal yang didapatkan oleh pesawat atau maskapai pemiliknya.
Seperti penampilan luar pesawat lebih bagus, aerodinamis terjaga, hemat bahan bakar, penghematan biaya dan lain-lain. Dalam membersihkan pesawat tentu berbeda, tidak seperti membersihkan kendaraan mobil, atau truk yang tinggal sikat atau semprot saja.
Pembersihan pesawat tidaklah mudah dilakukan, banyak tantangan atau kendala saat pembersihan pesawat dalam dunia penerbangan, diantaranya:
- Banyak Area yang Harus Dibersihkan
Pesawat memiliki banyak sekali bagian yang harus dibersihkan baik dari eksterior maupun interior. Bagian dalam pesawat seperti kokpit, pantry, kursi penumpang, toilet, cargo, lantai karpet, area cabin, pintu pesawat dan lavatory. Nah, yang menjadi kendala saat membersihkannya adalah setiap bagian tersebut membutuhkan perlakuan pembersihan yang berbeda. Bahkan seringkali pembersihan tidak semuanya dilakukan oleh kru pesawat atau maskapai, melainkan diserahkan kepada pihak yang lebih ahli dalam membersihkannya.
- Banyak Metode Berbeda yang Harus Diterapkan
Contoh metode yang sering digunakan untuk membersihkan interior pesawat yaitu metode dusting, interior cleaning, metode spot removing, vacumming dan masih banyak lagi. Agar pembersihan hasilnya maksimal, setiap bagian dari pesawat tentu membutuhkan metode yang berbeda-beda. Dengan banyaknya metode tersebut, ini menjadi tangangan pembersihan pesawat.
- Membutuhkan Air yang Sangat Banyak
Tidak hanya pembersihan interior, eksterior pesawat juga harus dibersihkan demi penampilan luar dan menjaganya dari korosi. Butuh jumlah air bersih yang sangat banyak untuk melakukan pembersihannya. Bisa menghabiskan ribuan liter yang diperlukan untuk membersihkan kotoran yang menempel di permukaan pesawat. Ini salah satu kekurangan pembersihan secara konvensional, sehingga saat ini mulai dikembangkan drywash.
- Membutuhkan Chemical Khusus
Pembersihan pesawat juga membutuhkan chemical khusus karena kotoran yang menempel pada permukaan pesawat atau bagian pesawat yang tersembunyi perlu dibersihkan. Membersihkan menggunakan air saja terkadang tidak maksimal maka dibutuhkan chemical khusus untuk meluruhkan kotorannya.
- Dibutuhkan Keterampilan Khusus
Kendala selanjutnya dalam pembersihan pesawat adalah butuh keterampilan khusus untuk melakukannya. Sebagai contoh dalam penyemprotan air tidak boleh disemprotkan ke jendela. Penyemprotan airnya pun harus dilakukan secara benar agar tidak merusak bagian pesawat. Oleh karena itu, maskapai akan menyerahkan kepada perusahaan lain untuk bekerja sama dalam hal pembersihan pesawat.
- Waktu Terbatas
Keterbatasan waktu juga menjadi tantangan pembersihan pesawat dalam dunia penerbangan, terutama dalam pembersihan bagian kabin. Seringkali pesawat harus segera terbang kembali sebelum kru maskapai selesai membersihkannya. Kebersihan pesawat memang menjadi kebutuhan bagi setiap penumpang yang menggunakan jasa maskapai tersebut. Jika sebuah maskapai melakukan prosedur dengan baik dan benar maka efeknya adalah delay dalam penerbangan.
- Biaya Terbatas
Kendala yang sering dialami maskapai dalam pembersihan pesawat adalah dalam keterbatasan biaya. Banyaknya maskapai dengan biaya murah sering menjadi kendala sebuah maskapai dalam menyediakan budget khusus prosedur pembersihan.
Maka pada akhirnya keterbatasan biaya pembersihan dilakukan sekedarnya dan cenderung tidak sesuai prosedur. Padahal ini akan sangat merugikan maskapai di masa yang akan datang karena akan segera terjadi kerusakan pesawat.
Baca: 5 Kegiatan yang Dilakukan Saat On Job Training
Nah, itulah beberapa kendala yang sering dialami oleh maskapai penerbangan saat harus melakukan pembersihan pesawat. Ini merupakan kendala pembersihan pesawat dalam dunia penerbangan yang harus segera diatasi agar maskapai dapat memperoleh manfaat dari pembersihan pesawat. Semoga info ini dapat bermanfaat bagi yang membaca.
No Comments